/data/photo/2024/10/26/671c6da0d7387.jpg)
KOMPAS.com – Banyak pelajar Indonesia belum siap menghadapi tantangan pengelolaan keuangan saat studi di luar negeri.
Menurut survei terbaru dari Wise, lebih dari setengah responden (54 persen) merasa khawatir atau sangat khawatir dalam mengelola keuangan di luar negeri.
Wise merupakan perusahaan teknologi global yang melayani pengiriman dan pengelolaan uang secara internasional.
Survei yang dilakukan bersama konsultan pendidikan NIEC Indonesia ini melibatkan lebih dari 200 pelajar Indonesia, baik yang sedang maupun masih merencanakan studi di luar negeri.
Tujuan dari survei ini untuk memahami keterampilan keuangan, kekhawatiran finansial
ketika studi di luar negeri, serta pemahaman tentang biaya tersembunyi dalam transaksi uang internasional.
Kurangnya persiapan finansial dapat memengaruhi kesejahteraan dan kesuksesan akademis pelajar Indonesia di luar negeri.
Baca juga: 54 Persen Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Hadapi 3 Tantangan Keuangan, Apa Saja?
Head of Southeast Asia Expansion dan Country Manager Wise di Indonesia, Elian Ciptono, mengatakan, pengelolaan keuangan menjadi sangat penting ketika pelajar Indonesia memulai perjalanan akademik mereka di luar negeri.
“Dengan meningkatkan literasi keuangan dan mulai membuat keputusan yang bijak, pelajar dapat fokus pada hal-hal yang penting, seperti menikmati pengalaman kuliah di luar negeri dan mencapai tujuan akademik mereka,” ujar Elian Ciptono dalam keterangan resminya, awal pekan ini.
Untuk itu, ia pun membagikan sejumlah cara supaya pelajar dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik di luar negeri.
Berikut ini lima tips mengelola keuangan saat kuliah di luar negeri:
- Mulai kelola uang sendiri sebelum belajar di luar negeri.
Sebelum studi di luar negeri, mulailah mencatat pengeluaran dan belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Carilah saran dari anggota keluarga, teman, atau mentor berpengalaman dalam keuangan.
Selain itu, pelajar juga dapat menggunakan website gratis, seperti Khan Academy, untuk meningkatkan literasi keuangan, serta mengunduh aplikasi budgeting agar dapat mengatur pengeluaran dengan lebih efektif.
- Atur anggaran dalam mata uang lokal.
Saat studi di luar negeri, rencanakan anggaranmu dalam mata uang lokal negara tujuan, meskipun kamu menerima dana dalam rupiah.
Dengan cara ini, kamu dapat mengetahui biaya hidup yang sebenarnya dan mencatat pengeluaran seperti biaya kuliah, tempat tinggal, makanan, dan transportasi dengan lebih tepat.
link