Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berperan penting dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, di tengah tantangan ekonomi global, ketahanan UMKM sering kali diuji. Salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM adalah rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia termasuk pelaku usaha. Menurut data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yaitu indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%.
Berpijak dari hal itu, Manulife Indonesia dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) melaksanakan literasi keuangan bertajuk ‘Berbagi, Bertumbuh, Berdampak,Bersama UMKM’. Inisiatif ini bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM dengan strategi perencanaan keuangan yang penting untuk menghadapi tantangan ekonomi secara efektif.
Literasi keuangan untuk UMKM ini diharapkan menjadi bekal kepada mereka untuk mengambil keputusan yang tepat, membangun ketahanan finansial, mengakses pendanaan dan merencanakan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Program ini tidak hanya mendukung bisnis individu, tetapi juga mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas di masyarakat,” ujar M. Ibrahim Rachman, Head of Pension Strategy, Transformation, & Marketing Manulife Indonesia pada keterangannya yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Jumat (25/10/2024).
Acara yang diikuti oleh sekitar 120 peserta ini termasuk para pelaku UMKM dari komunitas disabilitas. Program tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dalam rangkaian Bulan Inklusi Keuangan dan merupakan upaya Manulife Indonesia serta MES dalam mengimplementasikan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 serta mendukung Peraturan OJK Nomor 3 Tahun 2023 tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor jasa keuangan.
Melalui program ini, Manulife Indonesia menekankan pentingnya perlindungan asuransi dan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi keuangan, khususnya bagi pelaku UMKM. Perusahaan percaya bahwa literasi keuangan yang baik merupakan fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada forum literasi ini menghadirkan diskusi panel dengan narasumber M. Ibrahim Rachman, Head of Pension Strategy, Transformation, & Marketing Manulife Indonesia; Harsa Martana, Sharia Relationship Development Manulife Indonesia serta Rista Zwestika, Certified Financial Planner MES. (*)
link